- Back to Home »
- Individu »
- Mimpi Ku Akan Masa Depan Ku Selanjutnya
Posted by : Unknown
Kamis, 25 Februari 2016
Cerpen
Mimpi Seorang Anak Muda Dimasa Depan
Dalam mengawali harinya, sudah pasti
semua orang akan memulai dengan senyuman. Namun, semua itu tidak berlaku
padaku. Kenapa tidak ? hari ini adalah hari pertama masuk sekolah dan aku sudah
mengacaukannya dengan datang terlambat ke sekolah. Ketika aku melihat jam yang
ada di dinding ternyata waktu sudah menunjukan pukul 6.55 WIB.
“Hah, udah jam segini. Waduh gawat, bisa
telat nih!!!”.
Akupun langsung melompat dari tempat tidur
dan langsung menuju kamar mandi. Aku hanya mandi seperlunya saja dan dalam
beberapa menit aku sudah selesai mandi. Setelah itu aku langsung menggunakan
seragam sekolah yang sudah siap digantungan baju. Selesai menyiapkan segalanya,
aku langsung berangkat sekolah dengan terburu-buru.
“Oke, semuanya udah siap. Harus cepat-cepat
berangkat nih!!!”.
Jarak antara sekolah dan rumahku tidaklah
terlampau jauh. Walaupun begitu aku tetap berlari supaya tidak telat karena
ketika aku melihat jam ditanganku ternyata waktu sudah menunjukan pukul 7.30
WIB.
“Ah, udah jam setengah 8. Semoga belum
mulai upacara ospeknya.”
Dengan tergesa-gesa aku memasuki gerbang
sekolah tapi aku sudah terlambat. Ternyata upacara pembukaan ospeknya sudah
mulai dan dengan perasaan malu aku dipanggil oleh guru pembina untuk melapor.
“Kenapa kamu sampai terlambat ?”, kata guru
pembina dengan galak seperti ingin memangsaku hidup-hidup.
Rasa takut mulai menjalar ke otakku,
“Ma-maaf pak, ta-tadi saya bangun kesiangan ka-karena tidak memasang alarm.”.
Perkataanku pun dibantah oleh guru ini,
“Jangan bohong.! pasti kamu sengaja terlambat kan? Sekarang kamu pergi ke ujung
barisan dan tunggu perintah selanjutnya.!”.
“Ba-baik pak.”
Akupun mengikuti perintah guru pembina
tersebut dan pergi menuju ujung barisan dengan perasaan takut dan bersalah
karena sudah datang terlambat. Namun, ketika aku sampai diujung barisan aku
terkejut.
“Loh, ini perasaanku aja atau memang kalian
semua juga telat ?”, rasa tidak percaya mulai menjalar ketika melihat banyak
siswa yang ikut berbaris di barisan siswa yang telat.
Salah satu diantara mereka menjawab, “Iya,
kita semua telat. Hehehe.”
“Hadeh”, aku menarik napas panjang.
Akhirnya upacara pembukaan ospek pun
selesai. Semua siswa yang ada dilapangan diperintahkan untuk masuk kekelas
mereka masing-masing kecuali kami para siswa yang terlambat datang. Kami
diperintah untuk menuju tengah lapangan untuk mendengarkan ceramah tambahan
dari OSIS.
“Hei, kalian yang ada di ujung barisan. Aku
perintahkan untuk menuju tengah lapangan sekarang dan bentuk barisan yang rapi
!”
“Baik kak.”, kami semua menjawab dengan
perasaan takut.
“Buat 3 baris.”, dengan nada membentak.
Kami pun mengikuti perintahnya dan
membentuk barisan. Aku mendengar ada siswa yang berbisik-bisik dengan temannya,
“waduh, gimana nih. Aku takut ditambah lagi hukumannya.”.
“Iya nih, gimana ya.”
“Semuanya diam. Saya tidak ingin mendengar
ada yang bicara lagi. Kalau yang didepan sedang bicara, seharusnya kalian tuh
mendengarkan. Bukannya malah ngobrol sendiri. Mengerti ?”, kata kakak OSIS.
“Siap, mengerti.”, jawab kami.
“Semuanya dengarkan. Kalau disaat ospek
saja kalian sudah datang terlambat, apalagi saat kalian sudah benar-benar
menjalani aktifitas di sekolah ini. Kalian ingin dihukum terus-terusan ya ?
Atau kalian tidak punya pikiran untuk sukses ? untuk saat ini saya maafkan
kalian. Mulai besok aku tidak ingin melihat ada yang datang terlambat lagi.
Tapi sebagai hukumannya kalian harus berlari mengelilingi lapangan upacara
sebanyak 5 kali putaran. Mengerti ?!”
“Siap, mengerti.”, jawab kami.
Batinku, “ish, kenapa harus lari sih. Tadi
sudah lari, sekarang juga harus lari lagi. Kenapa hal ini harus terjadi padaku
ya Tuhan.”.
Dengan lemas aku dan siswa lain pun berlari
5 putaran mengelilingi lapangan. Banyak siswa yang mengeluh karena dihari
pertama mereka harus dimulai dengan berlari. Walaupun berlari adalah olahraga
yang sehat. Tetapi, kami melakukannya tidak melakukannya dengan niat penuh.
Selesai berlari, kami pun kembali kekelas kami masing-masing yang sebelumnya
sudah dibagikan oleh guru pembina.
Dihari pertamaku sekolah, aku tidak melihat
orang-orang yang aku kenal sama sekali. Semua orang yang aku pandang terlihat
asing. Aneh rasanya karena aku tidak mengenal mereka semua. Mungkin karena aku
berasal dari tempat yang jauh sehingga semua temanku tidak ada yang sekolah
disini.
Sebelumnya perkenalkan, namaku Yossi.
Umurku 15 tahun. Saat ini aku sekolah di SMA Kaijukyo. Aku berasal dari kota
Juikyo dan orang tuaku masih berada di kota tersebut. Sedangkan saat ini aku
tinggal sendirian di kota Kaijukyo. Aku melanjutkan sekolah di kota yang berbeda
dengan orang tuaku supaya aku bisa lebih mandiri hidup sendiri dan tidak
terus-terusan menyusahkan kedua orang tuaku.
¤¤¤
Ospek pada hari pertama di isi oleh guru
pembina yang menyampaikan materi tentang sekolah yang aku tempati sekarang.
Mulai dari visi, misi, tujuan, hingga prestasi yang telah dicapai oleh sekolah
ini. Kelihatan sekali ada siswa yang antusia mendengarnya ada juga yang merasa
bosan karena penjelasan yang disampaikan oleh guru pembina. Tidak terkecuali
aku, aku bukan tipe orang yang suka mendengarkan cerita seperti ini. aku lebih
suka mendengar cerita yang tidak monoton, sehingga yang aku rasakan pada saat
guru pembina menyampaikan materinya adalah rasa bosan.
Setelah berjam-jam mendengar materi tentang
sekolahan ini, akhirnya tiba waktu istirahat. Waktu istirahat adalah waktu yang
paling ditunggu-tunggu oleh semua murid. Pada hari pertama aku masih sedikit
malu untuk berkenalan dengan yang lain.
“hm, hai, perkenalkan namaku Yossi. Namamu
siapa ?”, sapa ku ke teman sebangku.
“aku Jack.”, jawabnya.
“hm, ayo jajan ke kantin.”, ajak ku.
“oke, ayo.”
Kita berdua pun berjalan menuju kantin.
Walau hanya beberapa menit tetapi aku dan Jack sudah lumayan akrab. Ketika
sampai dikantin kami membeli makan ringan sebagai camilan di kelas. Selama perjalanan
menuju kelas kami banyak bercerita tentang identitas masing-masing. Jack
berasal dari keluarga yang sederhana. Mereka tinggal di kota Kaijukyo barat.
“eh, Jack. Kenapa kamu masuk sekolah ini
?”, tanyaku.
“sejak SMP aku sangat ingin masuk ke
sekolah ini. Karena sekolah ini memiliki reputasi yang baik dimata masyarakat.
Bahkan sekolah ini masuk kedalam 5 sekolah terkenal di kota Kaijukyo ini. Dan
aku bersyukur karena bisa diterima di sekolah ini.”, jawabnya dengan rasa
bangga.
“tapi bukannya itu karena nama sekolah ini
sama dengan nama kotanya ?”.
“bukan karena namanya yang sama. Tetapi
karena sekolah ini meluluskan siswa dengan nilai yang tinggi dan diatas
rata-rata.”.
“oh, seperti itu.”.
Selain berkenalan dengan Jack, aku juga
berkenalan dengan Steven dan Kunto. Steven berasal dari kota Kaikyu dan Kunto
berasal dari kota Sekyu. Kita saling berbagi cerita tentang rumah, sekolah dan
masa lalu kita yang bahagia sebelum masuk SMA. Ternyata Steven dan Kunto juga
memiliki perasaan yang sama seperti Jack. Mereka sangat ingin masuk ke SMA
Kaijukyo dan akhirnya keinginan mereka tercapai.
“ning nong ning nong”, bel tanda masuk
akhirnya berbunyi.
Kami pun menghentikan aktifitas kami diluar
kelas dan segera masuk kedalam kelas. Selang beberapa waktu masuk guru pembina
yang menyampaikan materi selanjutnya. terdengar membosankan bagiku karena semua
yang dijelaskan oleh guru tidak membuatku tertarik sama sekali. Berjam-jam
penyampaian materi, akhirnya selesai pada pukul 11.30 WIB. Akhirnya aku bisa
pulang kerumah.
“Yossi, setelah ini kamu ada kegiatan gak
?”, tanya Kunto.
“nggak, memang ada apa ?”
“aku, Jack, dan Steven berencana mau
jalan-jalan keliling kota. Kamu mau ikut ?”
“wah, asik kayaknya. Oke aku ikut.”
“sip, ayo sekarang perginya.”
“oke, ayo”
Sepulang sekolah kami langsung pergi
berkeliling kota. Banyak tempat yang kami kunjungi. Ini baru pertama kali aku
jalan-jalan seperti ini. Dari siang hingga malam dan kami sangat menikmatinya.
Selesai jalan-jalan kami langsung pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya
dirumah, aku langsung menyiapkan peralatan yang harus aku bawa besok pagi
ketika ospek. Benar-benar menyusahkan karena barang yang harus dibawa sangat
banyak. Setelah itu aku pun tertidur.
“dimana ini ? apa aku sedang bermimpi ?
kenapa semuanya terlihat suram ?”, aku bertanya-tanya karena aku melihat
keadaan sekitar begitu berantakan.
“halo, apa ada orang ?”, teriakku memanggil
seseorang yang bisa mendengarkan ku.
Tiba-tiba aku mendengar suara yang sangat
menakutkan dari balik rumah di dekatku. Aku pun langsung mendekati sumber suara
tersebut denganmengendap-endap. Keringat dingin mulai menjalar di tubuhku. Aku
tidak tau kenapa perasaanku berubah seperti akan terjadi sesuatu yang buruk.
Ketika aku melihat dari balik tembok aku melihat kumpulan alien sedang
melakukan sesuatu, aku tidak melihatnya dengan jelas dan yang pasti mereka
mengitari sesuatu. Ketika aku melihatnya lagi, ternyata mereka memakan sesuatu
yang besar dan aku perhatikan lagi ternyata mereka sedang memakan manusia.
Setelah aku melihat hal itu seketika aku terkejut dan bangun dari tidurku.
“ahh. Huft. Untung hanya mimpi. Semoga
tidak menjadi kenyataan.”, ternyata yang kulihat itu hanyalah mimpi buruk. Aku
tidak tau bagaimana bisa mimpi ku terlihat seperti kenyataan. Setelah itu aku
melihat jam dan ternyata aku terlambat lagi dan segera bersiap-siap untuk pergi
kesekolah.
¤¤¤
Sudah sebulan aku sekolah dan semua
kegiatan yang aku lakukan lancar-lancar saja. Tapi aku masih ttetap kepikiran
tentang mimpi aku sebelumnya. Yang anehnya lagi, akhir-akhir ini aku terus
bermimpi tentang hal yang sama. Seperti munculnya alien ke bumi dan mereka
datang untuk membunuh manusia. Aku mulai mengingat-ingat kembali mimpiku
sebelumnya. Dan aku mengingat bahwa ada seorang gadis yang datang menghampiriku
dan meminta pertolongan dengan ku. Aku tidak kenal gadis itu dan anehnya dalam
mimpiku, ia selalu muncul.
Hari ini adalah hari senin. Entah kenapa
aku memiliki firasat aneh pada hari ini. Seperti akan ada ulangan harian yang
dadakan tapi ini lebih buruk. Dengan perasaan bimbang aku terus berjalan menuju
sekolahan. Awalnya tidak terjadi hal yang aneh. Tapi, ketika selama prosesi
upacara bendera tiba-tiba saja cuaca berubah secara drastis. Yang awal mula
langitnya terlihat sangat cerah, tiba-tiba berubah menjadi mendung dan gelap
seperti terjadi gerhana matahari.
“eh, kenapa tiba-tiba mendung ?”, tanya Airi
salah satu gadis yang aku sukai di kelas.
“ada apa ya ? kayaknya ada yang aneh”,
timpal Yui sahabatnya Airi.
Tiba-tiba semua siswa menjadi panik dan
berisik. Mereka saling bertanya satu sama lain tentang kejadian yang janggal
tersebut. Hal ini baru pertama kali terjadi dan tidak bisa dijelaskan dengan
nalar.
“anak-anak, karena saat ini cuaca menjadi
tidak menentu. Bapak perintahkan kalian semua untuk kembali kedalam kelas
masing-masing. Mengerti ?”, kata pak kepala sekolah.
“siap, mengerti.”,jawab kami kompak.
Akhirnya kami kembali kekelas kami
masing-masing dengan tergesa-gesa. Kami semua ketakutan karena kejadian seperti
ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Tiba-tiba aku melihat sesuatu yang aneh di
langit. Terlihat seperti kapal luar angkasa yang bentuknya sangat mengerikan.
Petir menyambar dan suara gemurus seperti akan ada badai yang besar
bermunculan. Entah kenapa tiba-tiba aku terpaku melihat keadaan langit saat
itu. Ketika aku melihat dengan jelas ternyata dilangit benar-benar ada kapal
luar angkasa. Aku pun ketakutan dan lari masuk kedalam kelas.
“ada apa Yossi ? kok kamu kelihatan
ketakutan sekali ?”, tanya Jack.
“a-aku melihat UFO di langit. Ini sama seperti
yang terjadi dalam mimpi ku.”, dengan nada ketakutan aku menjawabnya.
“itu hanya perasaan mu saja. Jangan terlalu
di pikir. Ini pasti hanya badai biasa.”, kata Steven menenangkanku.
Berkat perkataan mereka berdua aku menjadi
sedikit tenang. Tapi ketika aku melihat Airi. Kelihatannya dia sangat ketakutan
seperti ada sesuatu yang dia ketahui. Aku tidak bisa berpikir lagi, yang aku
takutkan adalah mimpiku yang menjadi kenyataan. Dimana datang sekumpulan alien
yang membunuh manusia satu per satu. Beberapa saat setelah suara petir
menyambar tiba-tiba muncul suara yang sangat keras.
“wahai para manusia. tunduklah kalian
kepada ku. Aku datang untuk membunuh kalian semua. Wu a ha ha ha ha . . . .”,
suara yang asalnya entah darimana.
Setelah mendengar perkataan tersebut kami
semua menjadi panik dan ketakutan. Tidak tau harus berbuat apa. Aku mencoba
untuk melihat dari jendela apa yang terjadi. Dan tiba-tiba muncul seekor alien
yang datang dengan menghancurkan atap kelasku dan langsung menakuti kami semua.
Jumlah mereka sangat banyak dan yang anehnya lagi mereka hanya mendarat
disekolahku. Sedangkan aku melihat ketempat lain tidak ada alien sama sekali.
Kami semua berteriak dan lari keluar kelas kecuali Airi yang masih ketakutan
dibangkunya. Dia tidak bergerak sama sekali, pandangannya kosong seperti
jiwanya sudah tidak ada.
Melihat keadaan Airi seperti itu, aku
mencoba menyelamatkannya. Namun terlambat, alien yang berada tak jauh dari Airi
mencoba menghampirinya dan berusaha meraihnya. Melihat kejadian itu aku hanya
bisa diam tak berdaya. Tapi dalam hati ku, aku harus menyelamatkan Airi.
“hei monster jelek. Sini kalau berani.”,
mencoba untuk memberanikan diri dengan mengalihkan perhatian monster dari Airi.
“jadi kau mau aku habisi terlebih dahulu
bocah ingusan.”, kata alien tersebut dengan garang.
Segera semua alien yang ada di kelas
mengejarku. Aku pun lari keluar kelas dan melihat keadaan sudah sepi. Mungkin
semua orang sudah keluar dari sekolah untuk menyelamatkan diri mereka
masing-masing. Aku pun berlari menuju lapangan untuk menjauh dari alien yang
mengejarku. Tapi tiba-tiba semua alien yang ada di sekolah bermunculan dan
mengelilingiku sehingga aku tidak bisa kabur.
“waduh, gimana nih. Mereka ada dimana-mana.
Apakah ini akhir dari ku ? Apa aku harus menyerah ? tapi aku tidak boleh
berhenti disini. Aku harus berjuang.”, batinku. Aku mulai berpikir dengan cepat
cara untuk lolos dari semua alien ini dan kabur untuk menyelamatkan Airi.
Ketika aku melihat keatas. Tiba-tiba muncul
cahaya yang langsung menabrak ke badan ku. Dan aku langsung berada di tempat
yang di penuhi dengan cahaya.
“Yossi. Kau adalah orang yang terpilih
untuk melindungi bumi dari alien jahat. Gunakan kekuatan ini sebaik mungkin.
Jangan menggunakan kekuatan ini demi kejahatan tapi gunakan kekuatan ini untuk
membasmi kejahatan.”, suara gaib yang terdengar oleh ku.
Setelah suara gaib itu berhenti, tubuhku
terasa sangat ringan. Keberanianku mulai bermunculan sedikit demi sedikit. Aku
pun mulai bisa melihat titik kelemahan dari alien yang disekitarku. Tiba-tiba
saja adrenalinku memuncak dan akupun melayangkan tinjuku kearah alien tersebut
dengan lincah dan cepat. Hanya dalam beberapa menit aku sudah mengalahkan
setengah dari alien yang ada. Aku pun mulai menyadari bahwa aku telah memiliki
kekuatan khusus yang melampaui kekuatan manusia pada umumnya. Aku pun langsung
menghabisi semua alien tanpa terkecuali.
Setelah semua alien telah musnah, aku
melihat ke kapal luar angkasa yang ada di langit. Ternyata kapal luar
angkasanya telah menghilang. Aku pun langsung menghampiri Airi yang masih
berada di kelas.
“Airi, kamu tidak apa-apa ?”, tanya ku
“a-aku tidak kenapa-napa. Terima kasih
karena sudah menyelamatkan ku Yossi.”, balasnya sambil meneteskan air mata
“iya sama-sama. Tolong jangan menangis
ya.”, sambil mengusap air mata Airi
“iya. Kamu bagaimana ? apakah kamu bisa
lolos dari mereka ?”
“aku baik-baik saja. Mereka semua sudah
menghilang. Jadi kamu tidak perlu khawatir.”
Setelah kejadian itu, aku mengantarkan Airi
untuk pulang kerumahnya.
“maaf, apa yang terjadi dengan Airi ? dan
kamu siapa ?”, tanya ibu Airi
“saya Yossi teman sekelas Airi. Tadi ada
alien yang datang menyerang sekolah kami. Dan untungnya mereka suduah pergi.”
“terima kasih sudah mau mengantarkan Airi.
Biarkan Airi beristirahat di kamarnya.”
“baik bu. Maaf saya harus segera pulang.
Sampaikan salam saya untuk Airi. Permisi.”
Setelah mengantarkan Airi, aku pun pulang
kerumahku sendiri. Selama perjalanan pulang, aku bertanya-tanya sebenarnya apa
yang terjadi denganku. Bagaimana aku bisa mengeluarkan kemampuan seperti itu
padahal sebelumnya aku tidak melakukan hal-hal yang istimewa. Sesampai di rumah
aku langsung menghempaskan tubuhku diatas tempat tidur dan mencoba untuk
menenangkan pikiranku.
Tiba-tiba muncul suara gaib dalam
pikiranku, “Yossi . . . kini kau telah memiliki kemampuan yang melebihi manusia
biasa. Kemampuan yang mampu melindungi semua orang dari ancaman makhluk luar
angkasa.”
“kau siapa dan bagaimana aku bisa
mendapatkan kekuatan ini ?”, tanyaku
“kau tidak perlu tau siapa aku. Yang pasti
kau adalah salah satu yang terpilih untuk melindungi bumi dari serangan alien
jahat. Kau hanya perlu mengendalikan kekuatanmu.”
“apa saja kekuatanku dan bagaimana caraku
mengendalikannya.”
“kau akan menemukan jawabannya sendiri.”
“ tapi . . . hei . . .”, seketika suara
gaib itu pun menghilang dan sudah tidak terdengar lagi olehku. Dan seketika aku
terbangun dari tidurku dan aku mulai berpikir mungkin semua yang terjadi
hanyalah mimpi.
Jam sudah menunjukan pukul 6 pagi. Mungkin
aku kelelahan sehingga tertidur begitu lama. Saat aku sudah siap untuk
berangkat sekolah, tiba-tiba ponsel ku berbunyi dan ada pesan dari Jack kalau
hari ini sekolah diliburkan karena kejadian kemarin. Aku pun mulai berpikir
lagi bahwa kejadian yang telah menimpaku adalah kenyataan dan bukan sebuah
mimpi. Dan itu artinya aku benar-benar memiliki kekuatan super yang jauh
melampaui kekuatan manusia biasa
¤¤¤