- Back to Home »
- Umum »
- ESSAY ~ KEBUDAYAAN DAERAH YANG MULAI MEMUDAR
Posted by : Unknown
Selasa, 20 Mei 2014
KEBUDAYAAN DAERAH YANG
MULAI MEMUDAR
OCFRIAN SURATNO PUTRA
25 / XI IPA 2
DINAS
PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH
AERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
SMA N 2 WONOSARI
Jl. Ki Ageng Giring 3 Telp/Fax (0274)391158 Wonosari
Gunungkidul
I. Latar
Belakang
Pada zaman sekarang hanya sedikit orang yang mengetahui
tarian - tarian daerah di seluruh Indonesia. Dibandingkan dengan
zaman dulu, zaman sekarang yang paling dikenal bukannya tarian daerah melainkan
tarian dari luar negeri seperti tarian Gangnam Style, atau Harlem Shake.
Sedangkan yang baru – baru ini muncul tarian Caecar Style.
Hal yang menyebabkan tarian daerah di Indonesia memudar
ialah, minimnya pengetahuan tentang kebudayaan di daerah masing - masing
provinsi. Bahkan
ada Negara tetangga yang mengaku - ngaku bahwa salah satu
tarian atau kebudayaan di Indonesia itu milik Negaranya. Demi mempertahankan
kebudayaan di daerahnya, banyak sekolah yang memberikan pelajaran tambahan, yaitu seni tari.
II.
Pertanyaan
Ø Apakah kebudayaan di daerah wilayah Indonesia telah memudar
sepenuhnya ?
~
sebenarnya tidak sepenuhnya tarian di Indonesia benar – benar punah, masih ada
tarian dan kebudayaan Indonesia yang semakin tahunnya semakin terkenal. Nanti akan kami bahas.
Ø Apa yang menyebabkan kebudayaan di Indonesia memudar ?
~ kami
tidak bisa menyalahkan berbagai pihak, karena yang salah satunya itu adalah diri kita sendiri. Mengapa kita
lebih suka kepada kebudayaan di luar negeri dibandingkan Negara asal. Padahal
kita tinggal di Indonesia, itu penyebab mendasar yang
menyebabkan kebudayaan di Indonesia memudar.
Ø Apa yang akan terjadi jika kebudayaan di Indonesia punah ?
~ yang
pasti Indonesia akan menjadi Negara yang benar – benar jauh dari tradisi awal.
Dan akan berubahnya kepribadian dari rakyat yang sebelumnya baik, menjadi
buruk.
III. Analisis
Ada satu hal yang perlu dipertanyakan. Apa yang menyebabkan
turunnya cinta budaya dan tradisi di Indonesia ? salah satunya ialah kurang
berminatnya orang – orang untuk mempelajari kebudayaan di Indonesia.
Kebudayaan rakyat di Indonesia lebih menyukai tradisi yang baru dan terkenal
di dunia. Contohnya anak muda zaman sekarang yang lebih suka mendengar lagu
popular Indonesia maupun luar Indonesia. Ada yang lebih suka menari tarian dari
korea atau bisa dibilang seperti Boysband dan Girlsband hampir
semua anak muda lebih suka dengan yang dinamakan kebudayaan modernisasi.
Kini zaman mulai berubah yang membuat anak muda meninggalkan
tradisi yang sudah ada. Dan kini mulai bermunculan kebudayaan baru yang benar –
benar menyimpang dari kebaikan seperti kebudayaan datang terlambat kesekolah,
tidur di jam pelajaran, dan ada kebudayaan tarian baru
yang orang
bilang tarian Caecar Style. Kebudayaan itu lebih dominan pada siswa di
SMA maupun SMK. Sama seperti kebudayaan yang lain,
tarian Caecar Style kini mulai merajai tarian di Indonesia. Dan kalangan
yang sering berjoget ala Caecar adalah siswa sekolah maupun mahasiswa.
Kebudayaan tersebut mulai menggeser kebudayaan yang sebelumnya sudah ada
seperti tarian daerah di setiap propinsi di Indonesia. Padahal,
sebelum tarian Caecar Style, juga muncul tarian baru,
yaitu tarian
Harlem Shake yang berasal dari Amerika. Dan juga ada sebelum itu tarian Gangnam
Style yang berasal dari Korea Selatan
Tarian yang kini menjadi tradisi baru di Indonesia mulai
bersaing dengan tarian yang sudah menjadi tradisi sejak zaman nenek moyang. Itu
berarti ada 4 jenis tarian yang berbeda genre. Yaitu, Gangnam Style untuk orang
yang suka kekompakan, Herlem Shake untuk orang yang suka kebebasan gerakan,
Caecar Style untuk pelemasan otot tubuh, dan tarian tradisional
untuk orang yang cinta budaya Indonesia. Apabila dibandingkan, hasilnya akan
lebih banyak orang yang menyukai tarian baru di zaman modern ini dibandingkan
dengan tarian tradisional yang terbilang kurang terkenal. Apabila kita
melakukan wawancara maka hasil yang didapat bisa kita tebak yaitu, 20% orang
mengetahui tarian yang sudah ada sejak dulu dan sisanya orang yang tidak
mengetahui tarian tradisional di Indonesia. Penyebabnya ada kemungkinan kalau
tarian tradisional tidak terlalu popular dibandingkan tarian yang baru muncul
beberapa bulan ini kita tidak tau apa yang akan terjadi dengan kebudayaan
di Indonesia jika banyak bermunculan kebudayaan baru yang lebih popular dibandingkan
kebudayaan di Indonesia sebelumnya. Jika kebudayaan di Indonesia benar – benar
musnah apa yang akan terjadi dengan Negara tercinta kita ini. Mungkin orang
yang dulu membuat tarian maupun kebudayaan di Indonesia akan merasa kecewa
dengan apa yang terjadi dengan Indonesia
Baru – baru ini diberita ada informasi kalau negara
tetangga mencuri kebudayaan dari negara kita. Apabila hal ini
terjadi terus menerus, bisa jadi kebudayaan di Indonesia habis karena dicuri
oleh negara tetangga. Ada satu kesalahan yang dilakukan Indonesia
pada kejadian seperti seperti ini. Yaitu, rakyat Indonesia yang lalai dalam
menjaga kebudayaan di negara sendiri. Akibat
keteledoran rakyat Indonesia sendiri, kini ada kebudayaan yang dicuri Negara
tetangga. Padahal, jika rakyat Indonesia lebih terampil dalam menjaga dan
melestarikan kebudayaannya, pasti hal seperti ini tidak akan terjadi. Seperti
hal ini memang menjadi kebudayaan di Indonesia, yaitu apabila ada suatu
kejadian yang diakibatkan oleh kesalahannya, maka dia baru akan sadar.
Selain
itu, masalah lainnya yaitu media social yang kurang mendukung kebudayaan di
Indonesia. Hanya sedikit media social yang isinya membahas tentang tarian
tradisi yang ada di Indonesia, apabila dibandingkan antara media social yang
isinya membahas tentang kebudayaan dengan yang tidak, yaitu perbandingannya
satu banding lima. Dari sekian banyak media social, hanya sedikit yang membahas
tentang kebudayaan di Indonesia. Itu disebabkan pamor atau keuntungan yang
didapat dari menyajikan informasi seputar kebudayaan di Indonesia lebih sedikit
dibanding menyajikan informasi tentang berita selain kebudayaan. Apabila media
social yang memiliki setiap stasiun penyiaran menyiarkan informasi tentang
tarian maupun kebudayaan yang ada di Indonesia, ada kemungkinan kalau seluruh
rakyat Indonesia bisa mengenal tarian dan kebudayaan lainnya dengan lebih
jelas. Sebenarnya beberapa tahun ini hampir semua
sekolah di Indonesia memberi pelajaran yang baru, yaitu
seni tari, meski terdengar lama, sebenarnya pelajaran seni tari ini baru masuk
di Indonesia di tahun 90-an. Dengan adanya pelajaran seni tari, para siswa
mulai bisa memahami apa gunanya mereka mempelajari tarian di Indonesia. Dengan
begitu kemungkinan tarian tradisional musnah bisa lebih diatasi sedikit.
Dengan adanya sekolah seperti ini, rasa akan cinta tanah air
akan lebih menumpuk, sehingga tarian daerah di seluruh propinsi di
Indonesia tidak akan jadi musnah. Seharusnya di setiap sekolah juga harus ada
pelajaran tambahan tentang memainkan alat musik tradisional, menari tarian
tradisional dan bahkan membuat benda atau alat tradisional. Sehingga para siswa
memiliki keterampilan yang luar biasa di bidang kebudayaan. Apabila
keterampilan itu dikembangkan, maka akan menambah ilmunya, dan apabila
keterampilannya itu dibagikan ke orang lain, maka ada
kemungkinan bahwa semua orang bisa mengenal kebudayaan di Indonesia lebih
mendalam lagi. Dan apabila keterampilannya dimanfaatkan untuk mencari nafkah.
Maka dia akan mendapatkan keuntungan
yang besar. Tapi jika dia menggunakan ketrampilannya untuk hal yang tidak baik,
maka dia akan mendapat kerugian yang sangat besar. Yaitu rugi dalam belajarnya
selama bertahun – tahun untuk mempelajari kebudayaannya. Lalu rugi dalam
pemberian pembelajaran ke orang yang belum tentu baik, dan kerugian dalam
bidang hukum jika sampai diketahui aparat kalau dia menjual ketrampilan
kebudayaannya kepada negara tetangga.
Perbandingan antara anak muda yang cinta akan budaya
Indonesia dengan yang tidak cinta sangatlah terpampang jauh, hal ini disebabkan
anak muda yang menganggap kalau tarian atau kebudayaan tradisional terlihat
jadul dan tidak bagus untuk dikembangkan pada zaman sekarang ini. Meskipun
begitu, ada juga anak muda yang rela melakukan apapun demi meningkatkan
kecintaannya terhadap tradisi maupun kesenian didaerahnya. Bahkan ada anak
bangsa kita yang membawa nama Indonesia di forum kesenian antarnegara
yang dilakukan tahu lalu di luar negeri sana. Dan kesenian
yang dibawakan Indonesia untuk ditunjukan ke negara
lain yaitu Tari Saman dari Sumatra Barat, Reog Ponorogo
dari Ponorogo, Wayang Kulit
dari Jawa Tengah, Kesenian Angklung dari Jawa Barat,
dan Tari Kecak dari Bali. Kesenian itu tadi merupakan kesenian yang
sudah dijadikan kesenian yang paling dibanggakan oleh Indonesia karena berkat
kesenian tersebut maupun kesenian yang lain, kini nama Indonesia tercatat
sebagai negara yang memiliki kesenian terbaik.
Seharusnya kita sebagai anak bangsa ikut bangga dan ikut
melestarikan kebudayaan tarian maupun kesenian
yang ada di Indonesia. Dan sebaliknya Indonesia juga harus memberi dorongan
kepada anak bangsa untuk lebih mencintai budayanya sendiri. Cinta budaya lain juga
boleh, tapi cintailah budaya negaranya sendiri terlebih dahulu. Coba kita
pikirkan, apa yang akan terjadi jika tidak ada satu orang pun yang
mau mempelajari ataupun mencintai budaya di Indonesia. Pasti Indonesia akan
merasa malu terutama orang – orang terdahulu yang telah rela mengorbankan
nyawanya demi melindungi Indonesia dari tangan penjajah yang keji. Dan orang –
orang terdahulu yang rela menghabiskan waktu hidupnya demi menciptakan
kebudayaan maupun tradisi di Indonesia. Mereka akan merasa sedih jika anak
cucunya tidak mau menghargai perjuanga mereka. Dan mereka akan merasa tidak
senang didalam akhirat karena melihat anak cucunya meninggalkan hal yang
dianggap mereka itu paling penting.
IV.Solusi
Demi meningkatkan rasa
cinta tanah air, Indonesia sudah mulai melakukan sesuatu hal. Yaitu membuat
film tentang sejarah Indonesia yang isinya perjuangan para pahlawan Indonesia
yang melawan penjajah. Demi melawan penjajah, para pahlawan rela mati demi
kita, demi penerus bangsa kelak apabila tidak ada pahlawan yang mengalahkan
penjajah, mungkin kebudayaan di Indonesia tidak akan berkembang sampai sekarang
ini. Dan film sejarah Indonesia kita dapat melihat apa yang terjadi ketika
Indonesia belum merdeka. Banyak orang yang kesusahan, kebudayaan yang semakin
tidak berkembang, bahkan banyak yang mati karena tidak tahan akan kondisi
mengenaskan seperti itu. Kita sebagai anak bangsa seharusnya berterimakasih
kepada para pahlawan dan orang terdahulu yang rela mengorbankan dirinya demi
melindungi Indonesia. Dan kini saatnya bagi kaum muda meneruskan misi orang
terdahulu, yaitu melindungi dan mengembangkan tarian maupun tradisi di Indonesia
dengan jiwa dan
raga sampai
titik darah penghabisan. Janganlah kita bersikap seolah – olah kebudayaan di Indonesia tidak perlu dikembangkan karena masih ada orang
dewasa. Sebaiknya kita sebagai kaum muda dan bersama orang dewasa menjunjung
tinggi kebudayaan di Indonesia dan mulai mengembangkan kebudayaan yang ada,
sehingga Indonesia dapat dikenal diseluruh dunia.
Ada satu pertanyaan yang
masih menjadi rahasia bagi setiap orang, apakah ia
mengetahui segala sesuatu tentang kebudayaan di Indonesia ? jawabannya ada pada
diri kita sendiri. Apabila kita benar – benar mengetahui segala
sesuatu tentang kebudayaan di Indonesia,
seharusnya kita telah mengembangkan kebudayaan kita. Janganlah
menganggap kebudayaan di Indonesia itu hanya sebagai pelengkap bagi orang –
orang yang tidak tau moderenisasi saja. Seharusnya kita sebagai rakyat
Indonesia ikut mengembangkan tarian maupun kebudayaan yang sudah ada sejak
dulu. Apakah kita mau nantinya kebudayaan kita dicuri lagi hanya karena
kelalaian kita dalam menjaga tradisi dan kebudayaan yang ada. Pasti kita aka
merasa marah jika hal itu bisa sampai terjadi lagi oleh karena itu, marilah
kita member aspirasi yang besar kepada tarian dan kebudayaan di Indonesia
tercinta ini.
Walaupun demikian,
pemerintah Indonesia khususnya wilayah Yogyakarta sudah memberi
peraturan yang bisa dibilang tidak lama. Yaitu anak sekolah dari SD, SMP, sampai
SMA diwajibkan menggunakan batik dihari tertentu. Hal ini akan membuat para
pelajar rasa cinta tanah air akan semakin bertambah. Dengan diberlakukannya
peraturan ini disetiap sekolahan, akan memperlihatkan identitas dari kebudayaan
yang ada di Jawa. Walau peraturan seperti ini hanya dilakukan di beberapa
daerah saja, tetapi rasa akan cinta tanah air pun tidak akan musnah begitu saja
Bahkan ada di sekolah –
sekolah member pelajaran tambahan seperti seni tari., tradisional, seni musik
tradisional, dan kerajinan tradisional yang materinya mengajarkan kita untuk
lebih mendalami kesenian di daerah masing – masing. Untuk materi seni tari
tradisional isinya yaitu praktik menari tarian daerah yang ada di provinsinya,
setelah itu mempelajari tarian yang ada di provinsi lainnya. Hal ini memupuk
rasa cinta akan tarian yang ada di Indonesia. Untuk materi seni musik
isinya yaitu mempraktikkan, dan memainkan alat music yang
ada di daerahnya, misalnya saja jawa tengah memainkan alat musik gamelan
yang perangkat alat musik dan dua atau tiga pesinden
yang menyanyikan lagu tradisional. Sedangkan di daerah
jawa barat yaitu memainkan alat musik angklung dijadikan
kegiatan extrakurikuler setiap empat hari dalam semingu. Dan untuk materi
kerajinan, para siswa dituntut untuk bisa membuat kerajinan yang berasal dari
wilayah Indonesia. Ada yang diminta membuat kenthongan, ada yang diminta
membuat enggrang yaitu mainan anak jawa, bahkan ada yang diminta
untuk membuat topeng untuk permainan tradisional.
V. Kesimpulan
Jadi, kita harus lebih meningkatkan rasa cinta tanah air
kita kepada tarian maupun kebudayaan yang ada di Indonesia. Kita harus
mengamalkan segala perbuatan kita demi memajukan kebudayaan di Indonesia. Tanpa
adanya suatu kebudayaan, Indonesia bukannya apa-apa melainkan pulau yang tak
berpenghuni. Rasa cinta akan kebudayaan bukan hanya melindungi dari negara
pencuri melainkan mempraktikkan dan mempelajari ilmu-ilmu yang akan kita dapatkan dari kebudayaan tersebut.
Bahkan sekolah-sekolah pun mulai meningkatkan rasa cinta kebudayaan
kepada para siswanya dengan member pelajaran atau materi yang isinya kebudayaan
di Indonesia. Walaupun sudah seperti ini, masih ada juga diantara kita yang
belum dapat menghargai apa yang telah ada sebelumnya.
Kita boleh saja cinta kepada kebudayaan luar, tapi kita juga
harus cinta kepada kebudayaan kita sendiri. Janganlah melupakan hal yang begitu
penting untuk negara dan bangsa ini, kebudayaan di Indonesia itu seharusnya
dikembangkan, bukannya ditinggalkan bagai barang rusak yang tidak terpakai.
Cintai tanah airmu seperti kau cinta kepada orang tuamu,
cintai kebudayaanmu seperti kau cinta kepada pasanganmu, dan cintai negerimu
seperti kau mencintai dirimu sendiri. Jangan kau lupakan pahlawan yang telah
memberimu kehidupan di negeri ini. Dan satu pesan dari kami, yaitu “ Apabila datang hal yang baru, janganlah kita
melupakan yang lama.
Karena belum tentu yang baru itulah yang terbaik.“.
~~~~~~SEKIAN~~~~~~
VI.
DAFTAR ISI
·
Koran Kedaulatan Rakyat
·
Televisi Swasta
·
Buku
Kesenian Daerah